Rabu, 26 Januari 2011

E.M.B.U.N


Hai….apa kabarmu di sana?

masihkah kau embun,

yang dingin menggelayut sepi,

bening menyejukkan hening,

lalu lekat jatuh menggeletak…

pada ranting,

pada daun

dan pada bunga,

ataukah kau telah basah menguap resah,

jatuh menetes keluh

luruh menenggelamkan peluh

dan bersyair pilu

akan rindu,

akan cinta….

ah,tak mengapa

meski kemarau meredupkan beningmu,

debu meluruhkan tetesmu

atau matahari menguapkan dinginmu,

kau tetap embun dihatiku,


(ungkapan hati Sang BUNGA (aku) pada Pujaan hatinya EMBUN (Kau)....)

Minggu, 16 Januari 2011

MERANGKUL KESEDIHAN


Beberapa tahun yang lalu, seorang lelaki yang telah berkomitmen dgn saya, mengkhianati saya dan menjalin hubungan dengan salah seorang murid saya di sekolah (kebetulan kami satu profesi dan satu tempat kerja), dua tahun yang lalu Ayah, orang yang sangat saya cintai meninggal dunia karena kanker paru2 yang dideritanya, dan beberapa bulan yang lalu saya ditimpa musibah, dijambret ketika saya sementara mengemudikan motor, tas yang berisi laptop, HP dan dompet saya amblas diambil penjambret itu, tidak hanya itu saya pun harus dirawat di rumah sakit karena kepala saya terbentur dan dijahit tujuh jahitan……..yah, saya menyebut rentetan kejadian itu sebagai kesedihan yang telah mewarnai kehidupan saya. Semua orang tentu saja punya bagian-bagian kelam dalam hidupnya, bermacam-macam bentuknya, ada yang ringan, sedang bahkan berat, kesedihan adalah teka-teki tak ada yang tahu kapan, dimana dan seperti apa bentuknya, lalu bagaimana orang menghadapi dan menjalani kesedihan itu??? Tergantung cara pandangnya terhadap hal itu.

Dalam wikipedia kesedihan didefenisikan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih, manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri. Kesedihan dapat juga dipandang sebagai penurunan suasana hati. Dalam buku Psikologi Qurani (2008) sedih merupakan perasaan emosional kebalikan dari rasa bahagia dan gembira. Perasaan sedih muncul ketika seseorang kehilangan seseorang yang dicintainya, kehilangan sesuatu yang sangat bernilai, tertimpa musibah atau gagal dalam menggapai sesuatu yang penting. Kesedihan sering diidentik dengan kehilangan, Kita semua pernah merasakan kehilangan. Namun, ketika kita kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita, saat kita kehilangan ikatan dengan seseorang atau binatang kesayangan, pekerjaan yang sangat berarti, tujuan yang sangat penting, atau bahkan mungkin kehilangan pondasi iman, kita mengalami perasaan putus asa, tidak percaya, dan kesepian. Jika seseorang kehilangan seseorang yang istimewa, rasa sakitnya bisa jadi besar sekali, seolah-olah kita terjerumus ke dalam jurang yang dalam dan ditinggalkan. Dalam psikologi, kesedihan (sad) dapat meningkat menjadi kedukaan (grief). Seorang yang memiliki Emotional Quotient/Intelligence (EQ/EI) tinggi bisa membatasi masa kedukaannya hanya sebatas grief period-nya saja. Ia menargetkan akan pulih dalam waktu yang ditetapkannya sendiri. Kecewa biasanya sesaat dan oleh sebab insidental yang menyinggung satu standar yang tidak prinsip dari seseorang. Sementara sedih disebabkan oleh tindakan atau rangkaian tindakan dalam kondisi tertentu yang dianggap prinsip oleh seseorang, sehingga ia jatuh dalam kondisi penyesalan. Sedangkan kedukaan biasanya berkaitan dengan perasaan kehilangan dan tak berdaya mencegah kejadian yang menyebabkan kehilangan itu. Pemicunya bisa macam-macam, kekasih, teman, sahabat, atau malah uang. Bisnis yang bangkrut sama beresikonya dengan ditinggal pacar menikah dengan orang lain. Keduanya bisa menyebabkan korban bunuh diri.

Dalam sebuah blog saya membaca Kesedihan akan membuat seseorang lemah dan bila kesedihan berlangsung dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit pada organ tertentu, serta masalah psikologi seperti depresi, untuk selama dua tahun sejak pertama terjadi. Ada perubahan baik pada endocrine system dan immune systems pada tubuh. Perubahan tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang yang menderita kesedihan. Berikut adalah beberapa simptom tipikal perasaan dan fisik pada orang yang mengalami kesedihan:Tangisan yang tiba-tiba, merasa sendirian atau kehilangan (saya tidak dapat hidup tanpanya, tidak ada yang seperti dia, saya hanya bisa mencintainya), kehilangan minat pada aktifitas normal. kesulitan berkonsentrasi dan mengingat. Pikiran ingin ikut mati agar dapat bersama dengan orang yang meninggalkannya, gelisah dan ingin mengunjungi tempat-tempat di mana orang yang meninggalkannya sering pergi, Memiliki benda-benda orang yang meninggalkannya, menyalahkan diri atas apa yang terjadi dan lain-lain. Simptom fisik yang terjadi pada kesedihan diantaranya :kesulitan tidur atau insomnia, kelelahan fisik, kehilangan selera makan atau banyak makan, perasaan kosong, Nafas yang pendek, mulut kering, sakit kepala atau migren, Sesak di dada, dan Ketegangan di tenggorokan. Sangatlah penting menyadari simptom di atas; agar kita tidak berpikir kita akan menjadi gila. Simptom di atas akan hilang setelah kita dapat melewati kesedihan kita. Tetapi jika simptom di atas tetap ada, anda memerlukan bantuan terapi trauma untuk menghilangkan simptom di atas dengan menangani kesedihan anda. Nauzubillah!

MENGATASI KESEDIHAN

Sebelum menulis catatan ini saya menyempatkan diri searching mengenai tema kesedihan dan cara mengatasinya, setelah saya baca beberapa ulasan mengenai hal tersebut, saya merasa solusi-solusi yang diberikan sangatlah instan, lebih banyak kata-kata seperti “kita tdk boleh bersedih, sedih adalah bagian dari hidup”, atau “kesedihan tidak akan berguna, hanya akan mendatangkan kesusahan” dan beberapa kalimat penghibur lainnnya, bukan berarti apa yang mereka katakan adalah salah, sangat benar, hanya bila kita sampaikan pada org yg bersedih, tdk akan bermakna apa-apa, justru akan menambah kesedihannya (seperti pengalaman penulis..hehe), so menurut saya itu tdk akan banyak membantu. Lalu bagaimana cara mengatasi kesedihan yang paling baik, menurut saya orang yang bersedihlah yang paling tahu cara mengatasinya, teman, keluarga hanya mendapatkan peran kecil dalam bagian itu, kitalah pelaku utamanya. Saya pernah menonton salah satu episode pada acara Oprah, dalam episode itu dibahas mengenai tema “mengasihani diri sendiri”. Bila manusia sedang dalam kesedihan, salah satu cara yang paling baik adalah mengasihani diri sendiri, atau dengan kata lain meluapkan kesedihan sesedih-sedihnya baik itu dengan menangis atau dengan megurung diri dan semacamnya, setelah semuanya terlampiaskan barulah kita merenung dan intropeksi diri apakah kesedihan yang kita alami ini bermanfaat atau tdk, kalau sdh menemukan jawabannya, maka kita akan segera bangkit dari kesedihan itu.

Tiap orang punya mekanisme pertahanan diri atau defense mechanism yang unik. Kalau seorang introvert bisa menuangkannya dalam karya seni misalnya, seorang ekstrovert akan bergaul dengan teman-temannya untuk melupakan kesedihan, tentu saja kita punya cara masing-masing, sebut saja penulis, bila saya bersedih biasanya saya meresapi kesedihan itu bisa dgn cara menangis atau bahkan mengurung diri, tapi tak akan bertahan lama, karena karakter saya ekstrovert maka saya akan mencari sahabat karib saya dan berbagi cerita dengan mereka, setelah itu saya akan banyak menyibukkan diri berusaha menghindari pikiran sedih saya, saya nonton film sebanyak-banyaknya, mengerjakan soal2 bahasa inggris dan banyak kegiatan lainnya hingga kesedihan itu mereda. Secara psikologis kesedihan atau kebahagiaan berawal dari pola pikiran, karena pikiran bagaikan sambaran kilat yg dgn sekejap dpt memberikan cahaya dan dgn sekejap pula dpt menimbulkan kobaran api. "Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dgn pikiran baik maka kebahagiaan akan mengikutinya bagai bayang-bayang yg tak pernah meninggalkan bendanya” Jadi dpt dikatakan bahwa pikiranlah yg menciptakan Kebahagiaan. Melalui pikiran pula penderitaan terbentuk. Sayangnya, manusia telah membiarkan pikiran ini mengembara dgn liar dan penuh ambisi. namun melupakan hakikat kemuliaan dan kebahagiaannya yg sejati, yaitu Hati. Hati setiap makhluk sejatinya cerah bagaikan cermin, bening bagaikan telaga surgawi, dan bercahaya bagaikan rembulan. Tetapi karena debu dan noda2 duniawi hati yg semula cerah menjadi redup cahayanya dan bias dlm memantulkan bayangan. Ia dibiarkan kering dlm lahan yg tandus akan kebajikan dan miskin akan embun kebijaksanaan. Karena itu penting memainkan pikiran agar kesedihan yang tadinya ada berubah menjadi kebahagiaan.

Bagaimana dengan agama? Setiap orang di dalam hidupnya pasti mengalami ujian dan cobaan. Manusia tetap manusia. Suatu ketika pasti diuji dan dicoba oleh Allah. Sebab memang demikianlah manusia diciptakan, sebagaimana firman Allah : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya , karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”. (QS. Al-Insaan : 2). Allah befirman di dalam Al-Qur’an : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.(Al-Baqarah :155). Dalam sebuah hadis pun dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat keimanan seseorang maka semakin besar ujian yang akan diterimanya, Rasulullah -Shalallahu alaihi wasalam- seringkali berlindung kepada Allah dan mohon dijauhkan dari rasa sedih dan susah. Beliau sering berdo’a

:اللَÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙŠ Ø£َعُÙˆْØ°ُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الهَÙ…ِّ ÙˆَالحُزْÙ†ِ, ÙˆَÙ…ِÙ†َ العَجْزِ ÙˆَالكَسَÙ„ِ, ÙˆَÙ…ِÙ†َ الجُبْÙ†ِ ÙˆَالبُØ®ْÙ„ِ"

Wahai Allah, aku mohon lindung kepada-Mu dari rasa sedih dan susah, dari rasa lemah dan malas, dan dari sifat pengecut dan kikir". Karena itu bila kita mengalami kesedihan, maka berdoalah pada Allah agar menguatkan kita dan membebaskan kita dari kesedihan itu.

Ah, rasanya sudah terlalu panjang dan mungkin saya ngelantur kemana-mana, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat, maaf, sebenarnya saya sedang sangat sedih saat ini, dan salah satu cara saya menghilangkan kesedihan dengan cara membuat catatan ini….terima kasih!

Merangkul kesedihan ..

Sama eratnya dengan kegembiraan..

Tanpa tenggelam..

Tanpa larut dalam ratapan...

Aku, Ataupun Kamu...
Berbahagialah...
Tuhan memberikan kesedihan...
Rasakanlah Sesaat...
Keraguan hanya menyesatkan...
Keikhlasan bukan Kepasrahan...
Tersenyumlah bahagia akan melekat...
Tersenyumlah dan rasakan kesedihan sesaat....


Kekasih



Kau bagaikan bunga tulip

Indah dan sangat menawan

Tapi sayang…..

Kau tumbuh dan hidup dalam waktu yang singkat


Kau bagaikan bunga dibulan Juli

berkilau dan mempesona

Tapi sayang…..

Bila angin kencang dan deras hujan datang menerpamu

Kau akan layu dalam sesaat


Kau bagaikan pohon anggur

Tubuhmu tumbuh mekar dan daunmu menjalar indah

Sulur-sulur batangnya pun melilit cantik

Tapi sayang…..

Kau mengering layu, sebelum memenuangkan anggurmu

Karena terpetik oleh tangan penikmatmu


Kau bagaikan balsem

Wewangian yang tersimpan rapat dalam wadah indah nan megah

Yang terbuat dari bejana kristal berkilau

Tapi sayang…..

Wangimu akan menguap sebelum menyebarkan baunya


Kau seperti bunga violet yang memukau

Tapi sayang…..

Kau layu sebelum tertata

Pada mahkota tersemat pada kepala anak dara


Kau seperti manusia hebat di singgasana yang megah

Manusia terbaik diantara ciptaan Tuhan

Tapi sayang……

Kau tak kekal, kau akan tiada

Karena kau fana seperti diriku

*****SENYAP*****



Ia datang,

Senyap….senyap

Tanpa kata, tanpa sapa

Lalu Ia pergi.

Juga senyap….senyap

Pun tanpa bahasa, tanpa ucap

Senyap itu mungkin dimaknai sikap

Atau juga solusi, entahlah…..

Tapi senyap itu menyakitkanku

Semakna terabaikan…..terlupakan

Aku lalu terisak dalam senyap itu

Nyaris tanpa air mata

Senyap itu juga membuatku terjaga

Bertanya-tanya….

Dan tak kunjung tiba pada jawab

Senyap pun mendiamkanku

Senyap itu bukan diriku

Karenanya aku tak mengenalnya…sesat tanpa arah

Senyap itu senjatanya

Kalau ia maknai untuk melukaiku,

Maka aku terluka

Tapi kalau itu dia maknai menolongku,

Maka maaf…aku hanya bisa bilang,

Kalau aku makin terperosok dalam jurang kebingungan…..penuh tanya

Dan akhirnya kembali terisak dalam senyap itu….

Lalu bagaimana harus kumaknai senyap itu

Tolong…..bantu aku mengerti!

LA TAHZAANN.............


Bahkan Nabi Yusuf begitu menderita

ketika difitnah oleh Zulaekhah….

Bahkan Nabi Musa begitu bersedih

Saat Ibunya mengalirkannya ke sungai….

Bahkan Nabi Muhammad begitu terluka

Saat kaum kafir Qurays menghinanya


Kesedihan bagai hamparan luka tak bertepi

Saat kau merasakannya…..

Cobaan bagai hembusan pilu yang menderu

Saat kau meresapinya…..

Kita lalu ingin tenggelam dalam senyuman lara

Merengkuhnya begitu kuat

Hingga tak sadar memberi pilu dalam serpihan jiwa

Rapuh…kerdil, tapi kita hanyalah manusia

(igau kita dalam kesedihan)


Rasakanlah sesaat….

Nikmatilah,mungkin setelahnya kita akan mengerti

Bahwa kesedihan itu bagai peri cantik

Mengajarkan keindahan,

Karena aku,kau dan lainnya

Tak akan tahu bahagia bila tak mengenal kesedihan


Bangkitlah….

Aku merindukanmu!